Assalamualaikum lagi readers yang disayangi Allah swt, author kembali lagi membawa sebongkah berlian bacaan untuk antum dan antunna amalkan. Untuk yang belum tahu mengenai "Pandangan" ini silakan dinikmati bersama teh anget, dll. untuk yang udah tahu banget tetap stay look and read agar ilmunya segar kembali. marikiii...
Lanjutan faktor-faktor yang
menyebabkan seseorang mengumbar pandangannya...
6. Sering berada di tempat-tempat
bercampur-baurnya laki-laki dan perempuan, seperti pasar atau mall.
7. Merasakan kelezatan semu ketika
memandang yang haram sebagai akibat dari lemahnya iman dan tidak hadirnya
keagungan Allah swt dalam hatinya. Karena orang yang merasakan keagungan-Nya
pasti akan bersedih kalau berbuat maksiat kepada-Nya.
8. Godaan dari lawan jenis berupa pakaian
yang membuka aurat, ucapan, atau gerakan tubuh yang menarik perhatian.
Akibat Negatif Memandang yang
Haram
1. Rusaknya hati.
Pandangan yang
haram dapat mematikan hati seperti anak panah mematikan seseorang atau minimal
melukainya. Seorang penyair berkata:
لِقَلْبِكَ يَوْمًا أَتْعَبَتْكَ
الْمَنَاظِرُ
|
وَكُنْتَ إِذَا أَرْسَلْتَ طَرْفَكَ
رَائِدًا
|
عَلَيْهِ وَلاَ عَنْ بَعْضِهِ أَنْتَ
صَابِرُ
|
رَأَيْتَ الَّذِي لاَ كُلَّهُ أَنْتَ
قَادِرٌ
|
Kau ingin puaskan hatimu dengan mengumbar pandanganmu
Suatu saat pandangan itu pasti kan menyusahkanmu.
Engkau tak kan tahan melihat semuanya,
Bahkan terhadap sebagiannya pun
kesabaranmu tak berdaya.
Atau seperti percikan api yang
membakar daun atau ranting kering lalu membesar dan membakar semuanya:
وَمُعْظَمُ النَّارِ مِنْ
مُسْتَصْغَرِ الشَّرَرِ
|
كُلُّ الحَوَادِثِ مَبْدَؤُهَا
النَّظَرُ
|
Segala peristiwa bermula dari pandangan,
dan api yang besar itu berasal
dari percikan api yang kecil.
2. Terancam jatuh kepada zina.
Ibnul Qayyim berkata bahwa
pandangan mata yang haram akan melahirkan lintasan pikiran, lintasan pikiran
melahirkan ide, sedangkan ide memunculkan nafsu, lalu nafsu melahirkan
kehendak, kemudian kehendak itu menguat hingga menjadi tekad yang kuat dan
biasanya diwujudkan dalam amal perbuatan (zina). Penyair berkata:
فَكَلاَمٌ
فَمَوْعِدٌ فَلِقَاءُ
|
نَظْرَةٌ فَابْتِسَامَةٌ فَسَلاَمٌ
|
Bermula dari pandangan, senyuman,
lalu salam,..
Lantas bercakap-cakap, membuat
janji, akhirnya bertemu.
3. Lupa ilmu.
4. Turunnya bala’
Amr bin Murrah
berkata: “Aku pernah memandang seorang
perempuan yang membuatku terpesona, kemudian mataku menjadi buta. Ku harap itu
menjadi kafarat penghapus dosaku.”
5. Merusak sebagian amal.
Hudzaifah ra
berkata: “Barangsiapa membayangkan bentuk
tubuh perempuan di balik bajunya berarti ia telah membatalkan puasanya.”
6. Menambah lalai terhadap Allah swt dan hari akhirat.
7.
Rendahnya mata yang memandang yang haram dalam pandangan
syariat Islam.
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم: ((لَوِ اطَّلَعَ أَحَدٌ فِي بَيْتِكَ وَلَمْ تَأْذَنْ لَهُ، فَخَذَفْتَهُ
بِحَصَاةٍ فَفَقَأْتَ عَيْنَهُ، مَا كَانَ عَلَيْكَ
جُنَاحٌ)) (متفق عليه).
Dari Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: “Jika seseorang melongok ke dalam rumahmu tanpa izinmu, lalu kau sambit
dengan kerikil hingga buta matanya, tak ada dosa bagimu karenanya.” (Muttafaq
‘alaih).
Manfaat Menahan Pandangan
Diantara manfaat menahan pandangan adalah:
1.
Membebaskan hati dari pedihnya
penyesalan, karena barangsiapa yang mengumbar pandangannya maka penyesalannya akan
berlangsung lama.
2.
Hati yang bercahaya dan terpancar
pada tubuh terutama mata dan wajah, begitu pula sebaliknya jika seseorang
mengumbar pandangannya.
3.
Terbukanya pintu ilmu dan
faktor-faktor untuk menguasainya karena hati yang bercahaya dan penuh konsentrasi. Imam Syafi’i berkata:
شَكَوْتُ إِلَى وَكِيْعٍ سُوْءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي
وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ العِـلْمَ نُـوْرٌ وَنُوْرُ اللهِ لاَ يُهْـدَي لِعَاصِي
وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ العِـلْمَ نُـوْرٌ وَنُوْرُ اللهِ لاَ يُهْـدَي لِعَاصِي
Kuadukan kepada Waki’, guruku, tentang buruknya hafalan
Arahannya: “Tinggalkanlah ma’siat.”
Diberitahukannya bahwa ilmu itu cahaya,
Dan cahaya Allah tidak akan
diberikan kepada pelaku maksiat.
4.
Mempertajam firasat dan prediksi
Syuja’ Al-Karmani berkata:
مَنْ
عَمَرَ ظَاهِرَهُ
بِاتِّبَاعِ السُّنَّةِ، وَبَاطِنَهُ بِدَوَامِ الْمُرَاقَبَةِ، وَغَضَّ بَصَرَهُ
عَنِ الْمَحَارِمِ، وَكَفَّ نَفْسَهُ عَنِ الشَّهَوَاتِ، وَأَكَلَ مِنَ الْحَلاَلِ-
لَمْ تُخْطِئْ فِرَاسَتُهُ.
“Siapa yang menyuburkan
lahiriahnya dengan mengikuti sunnah, menghiasi batinnya dengan muraqabah,
Menundukkan Pandangannya dari yang haram, menahan dirinya dari syahwat, dan
memakan yang halal maka firasatnya tidak akan salah.”
5.
Menjadi salah satu penyebab
datangnya mahabbatullah (cinta Allah swt).
Al-Hasan bin Mujahid berkata:
غَضُّ البَصَرِ عَنْ مَحَارِمِ اللهِ يُوْرِثُ
حُبَّ اللهِ.
Menahan pandangan dari apa yang
diharamkan Allah swt akan mewarisi cinta Allah.
Faktor-faktor Penyebab Mampu Menahan Pandangan
Di antara faktor
yang membuat seseorang mampu menahan pandangannya adalah:
1. Hadirnya pengawasan
Allah dan rasa takut akan siksa-Nya di dalam hati.
2. Menjauhkan diri dari
semua penyebab mengumbar pandangan seperti yang telah disebutkan.
3.
Meyakini semua bahaya mengumbar
pandangan seperti yang telah disebutkan.
4.
Meyakini manfaat menahan
pandangan.
5.
Melaksanakan pesan Rasulullah saw
untuk segera memalingkan pandangan ketika melihat yang haram.
6.
Memperbanyak puasa.
7.
Menyalurkan keinginan melalui
jalan yang halal (pernikahan).
8. Bergaul dengan
orang-orang shalih dan menjauhkan diri dari persahabatan akrab dengan
orang-orang yang rusak akhlaqnya.
9.
Selalu merasa takut dengan su’ul
khatimah ketika meninggal dunia.
Sekian. Wassalam.
Selanjutnya bakalan ada materi tentang "Keutamaan Tilawah dan Mengkhatamkannya".
Like, Comment dan Share Please..
Author/Admin -MH-