Senin, 13 Januari 2014

Metode Dakwah

Dalam proses realisasi menuju sebuah tujuan dakwah, yakni tegaknya
tauhid di atas bumi ini, maka pelaksanaannya harus disandarkan pada metodemetode
yang telah digariskan Allah. Pelaksanaan dakwah haruslah sesuai dengan
pedoman umat Islam (Al-Qur’an dan Sunnah) sehingga dakwah tersebut tetap
berada koridor syar’i dan sesuai dengan kemurnian dakwah itu sendiri dengan
harapan agar pertolongan serta rahmat Allah selalu menyertai setiap langkah
individu maupun kelompok yang berdakwah.
Adapun metode yang dimaksud telah ditegaskan dalam surat An-Nahl ayat
125, yakni dengan hikmah, pengajaran yang baik (mau’izhah hasanah) serta
dengan kekuatan argumen, tidak dengan paksaan dan kekerasan. Metode ini
dilakukan berpangkal pada aksiomatika Islam yang agung yang diambil dari kitab
Allah dan perjalanan hidup Rasul-Nya yang mulia.
“Katakanlah, inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku
mengajak (kamu) kepada Allah dengan tujuan yang nyata, Maha Suci Allah, dan
aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS. Yusuf : 108)
Apapun metode dakwah yang kita lakukan, metode tersebut harus
memperhatikan —dan tidak lupa mengikutsertakan— karakteristik berikut.
 Rabbaniyyah, artinya segala sesuatunya bersumber dari Allah (berorientasi
ketuhanan).
 Islam sebelum jamaah, artinya Islam dijadikan esensi utama dalam
berdakwah, sedangkan jamaah merupakan wasilah (cara) untuk merapikan
gerak dakwah.
 Syumuliyah, dakwah harus bersifat sempurna (menyeluruh dan utuh), ia tidak
boleh dilakukan sebagian.
 Modern, dakwah bersifat modern (kekinian). Dakwah memang harus
dilakukan berdasarkan keasliannya yaitu Al-Qur’an dan Sunnah, namun cara,
sarana, dan strategi yang digunakan harus seiring dengan perkembangan
zaman (kontemporer) agar mampu mengantisipasi dan mengimbangi
perkembangan situasi dan kondisi di masyarakat dengan tetap berpegang
pada nilai-nilai Islam.
 ‘Alamiyah, bersifat mendunia (universal). Dakwah yang mengglobal dan
mendunia adalah ciri dakwah Islam.
 ‘Ilmiyah, berdasarkan pada ilmu dan pendekatan ilmiah.
 Bashiirah islaamiyah, memberikan pandangan yang islami dan keterangan
yang nyata dengan bukti yang jelas.
 Menciptakan mana’ah, daya tahan (imunitas) dari segala bentuk
kemaksiatan, serta mampu berorientasi kepada pencapaian penguasaan
teori, penguasaan moral, dan penguasaan amal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar